"dari pada menghawatirkan hal hal yang tak penting, lebih baik mencari teman ! bukan seperti seratus prajurit yang meninggalkanmu, melainkan hanya satu, satu teman yang rela menumpahkan darahnya untukmu !"
"aku ini orang yang sederhana! kalau senang ya tertawa, kalau sedih ya
menangis! aku bukan orang yang pura pura kuat atau pura pura sedih, aku ini
orang yang dilahirkan dengan apa adanya. bukan dengan sesuatu yang
dipaksakan"
"apa salah nya dengan gagak ? dibandingkan dengan burung malang yang
dikurung di kandang dan lupa cara terbang, ini jauh lebih baik"
"lebih baik dibenci sebagai burung gagak oleh publik dari pada menjadi burung dalam sangkar"
"lebih baik dibenci sebagai burung gagak oleh publik dari pada menjadi burung dalam sangkar"
"aku ingin tersenyum saat aku
senang, menangis saat aku sedih, dan marah saat aku kesal ! itulah aku !
melakukan sesuatu dengan caraku ! omong kosong seperti itu hanya membuat sakit
di bokong !"
"bagaimana perenunganmu tentang arti hidup
sementara kau pukul sepatuku, hah !?"
"ketika neraka beristirahat ! disanalah akan terjadi perang besar-besaran !"
"kalian itu seperti sekelompok ayam yang berputar putar dengan kepala terpotong, tolol !"
"kalian harus berhenti berpikir pikiran bodoh itu sepanjang waktu !"
"ketika neraka beristirahat ! disanalah akan terjadi perang besar-besaran !"
"kalian itu seperti sekelompok ayam yang berputar putar dengan kepala terpotong, tolol !"
"kalian harus berhenti berpikir pikiran bodoh itu sepanjang waktu !"
"rasanya hampir tidak ada yang mustahil saat kalian bersamanya !"
"sewaktu hujan turun semuanya akan
berakhir.."
"kenapa kalian tak pulang, ganti dengan piyama kecil dan tidur sana, dasar
ingusan !"
"apa kau bersungguh sungguh dengan kebodohan itu ?"
"apa kau pikir orang kuat akan rutin melawanmu dimana mana ?"
"pikirkan itu lagi.. setelah kuberi kau pelajaran !"
"pikirkan itu lagi.. setelah kuberi kau pelajaran !"
"kau akan berlutut di depanku, menjilat sepatuku, dan mengemis untuk
hidupmu"
"tak seorangpun yang sudah melihat pisauku dan hidup untuk menceritakannya"
"tak seorangpun yang sudah melihat pisauku dan hidup untuk menceritakannya"
"sekarang saatnya tunjukan itu dengan
caraku"
"jangan lupa.. kaulah yang memutuskan untuk selesaikan ini"
"berpikir.. tempat dimana mereka biasanya memulai ini"
"i'm starting to lose hair"
"jangan lupa.. kaulah yang memutuskan untuk selesaikan ini"
"berpikir.. tempat dimana mereka biasanya memulai ini"
"i'm starting to lose hair"
"apa kalian sadar dengan keputusan itu, atau
sebenarnya kalian tidak mampu ?"
"waktu yang tepat untuk berubah !"
"jangan rasakan sendiri.."
"kalian bermain dengan api dan kalian akan terbakar habis"
"tentunya dia tak bisa dapatkan kemauannya di awal"
"bukan masalah sebagaimana keras dia bertarung. dengan menunggu, pada tingkat ini dia tak punya pilihan untuk masuk ke neraka"
"bukan masalah itu terjadi, nyatanya aku kalah sekali dari dia sebelumnya"
"waktu yang tepat untuk berubah !"
"jangan rasakan sendiri.."
"kalian bermain dengan api dan kalian akan terbakar habis"
"tentunya dia tak bisa dapatkan kemauannya di awal"
"bukan masalah sebagaimana keras dia bertarung. dengan menunggu, pada tingkat ini dia tak punya pilihan untuk masuk ke neraka"
"bukan masalah itu terjadi, nyatanya aku kalah sekali dari dia sebelumnya"
"sekali kau kalah, kau tak punya sisa sisa untuk bicara"
"maka aku mundur dulu, semuanya selesai bagiku"
"maka aku mundur dulu, semuanya selesai bagiku"
"tak pintar bila hanya memberikan kepala terlebih dahulu"
"bila kau ingin lakukan, lakukanlah !"
"memanggil orangnya dengan sebutan sampah lalu kabur tinggalkan saudaramu
agar bisa selamatkan dirimu sendiri ! takkan kulayani brengsek seperti
kau"
"aku kabur untuk kemenangan"
"dari sekarang, aku akan bertarung dengan caraku"
"akan ku ajarkan kau bahwa dunia itu penuh dengan segala keburukan"
"dari sekarang, aku akan bertarung dengan caraku"
"akan ku ajarkan kau bahwa dunia itu penuh dengan segala keburukan"
"aku rasa aku tak mampu lakukan apapun kecuali
tertawa"
"bila kalian lihat dirimu di suatu ruangan, maka takkan ada yang terjadi terhadapmu, tapi.. bukan cara kita. itulah sebabnya kenapa kita bisa temukan diri kita didalam segala macam hal buruk sekalipun"
"dengan dasar pemikiran seperti ini, kau perlu mengerti tentang membaca keadaan rumput"
"apapun yang terjadi, kita kembali jadi satu sudut dimana semua sudutnya adalah musuh"
"dia pikir dunia berputar disekitarnya saja"
dan ini kata-katanya ken-san waktu menghalangi kawaishi bener gak yah namanya untuk nembak bapak nya si Genji di rumah sakit.
"bila kalian lihat dirimu di suatu ruangan, maka takkan ada yang terjadi terhadapmu, tapi.. bukan cara kita. itulah sebabnya kenapa kita bisa temukan diri kita didalam segala macam hal buruk sekalipun"
"dengan dasar pemikiran seperti ini, kau perlu mengerti tentang membaca keadaan rumput"
"apapun yang terjadi, kita kembali jadi satu sudut dimana semua sudutnya adalah musuh"
"dia pikir dunia berputar disekitarnya saja"
dan ini kata-katanya ken-san waktu menghalangi kawaishi bener gak yah namanya untuk nembak bapak nya si Genji di rumah sakit.
Ok
gan tampa banyak bacot ini kata-katanya gan
"kau seharusnya sudah belajar dari masa lalu
mu, memang benar manusia itu lemah, karena itulah kita harus berjuang dalam
hidup, kita harus berjuang untuk menang , meski aku menderita atau mati, aku
tidak akan menyerah sampai meraih kemenangan dalam hidup"
Masa muda adalah anugerah dalam hidup. Buat masa mudamu penuh kenangan dan penuh arti.
-Masa muda hanya sekali seumur hidup. Gunakanlah dengan baik.
-Aku bukan kau. aku akan berhasil. seperti apa yang ayah harapkan terhadap anaknya.
-Aku akan melakukanya lebih baik darimu.
-Kau terlalu lemah untuk mengalahkannya.
-Butuh sesuatu yang lebih dari sekedar pukulan hebat untuk mengambil alih sekolah seperti Suzuran.
-Sebagai contoh, butuh sifat kepemimpinan dan sosok seorang pahlawan. Apa lagi? Diplomasi. Dan persepsi yang tajam. Itu semua mempengaruhi berbagai hal.
-"Akan kutunjukkan bagaimana impian kalian terwujud"
-Menurutmu, mungkinkah sesuatu akan berubah antara kita suatu hari nanti?
-Sebaiknya kau hentikan pertarungan tak berguna ini.
-Kami tak akan mengibarkan bendera putih tanpa bertarung.
-Sebagai alumni SMP dan juga sebagai kakak kelasmu. Kau membuatku bangga.
-Persaingan sangat ketat di sini.
-Kau memang bodoh. Tidak ada yang namanya jujur dalam peperangan.
-Aku kira aku sudah memberimu peluang.
-Kau tahu hal apa yang paling aku benci? Yaitu Lelaki yang membawa pisau lalu mengancam perempuan.
-Tidakkah "The School Of Crows" mengajarimu sesuatu?
-Beginilah kenyataan perang yang sesungguhnya.
-Jika kemungkinannya hanya 30 persen, Maka aku akan pertaruhkan 100 persen hidupku.
- Hanya kau yang mampu melakukannya. Percayalah.
- Ayolah. Kau mampu melakukannya! Kau pernah mengatakan itu!
- Kaulah yang akan mewujudkan impianku!
-Lupakan aku! Jadilah lelaki sejati. OK?
-Jadilah lelaki sejati. Kau harus bisa melalui semua ini.
-Dengar. Aku datang ke Suzuran untuk melampaui orang tuaku.
-Tak ada jalan untuk kembali lagi sekarang.
-Aku sudah mulai paham apa makna persahabatan.
-Aku iri dengan kalian. Menjalani kehidupan dengan begitu sempurna. Membuatku terharu dengan kebahagiaan.
-Genji !, Jadilah yang terbaik!
- Aku menghabiskan hidupku dengan bersembunyi. Aku mau semua berakhir dengan kejujuran pada diri sendiri.
-Kalau itu yang dia mau, itulah yang kita lakukan.
-Aku lebih memilih di buat babak belur dari pada melakukan hal seperti ini!
-"Untuk Genji. Kejayaan adalah milikmu. Terbanglah! Terbanglah yang tinggi!"
-Lelaki itu telah memilih jalan ini. Dia ingin menebus kesalahannya sendiri.
-Sulit dipercaya. Jumlah mereka sedikit tetapi mampu memberi perlawanan sengit.
-Jika aku tidak bertemu denganmu, hidupku pasti benar-benar akan sia-sia.
-Masa muda hanya sekali seumur hidup. Gunakanlah dengan baik.
-Aku bukan kau. aku akan berhasil. seperti apa yang ayah harapkan terhadap anaknya.
-Aku akan melakukanya lebih baik darimu.
-Kau terlalu lemah untuk mengalahkannya.
-Butuh sesuatu yang lebih dari sekedar pukulan hebat untuk mengambil alih sekolah seperti Suzuran.
-Sebagai contoh, butuh sifat kepemimpinan dan sosok seorang pahlawan. Apa lagi? Diplomasi. Dan persepsi yang tajam. Itu semua mempengaruhi berbagai hal.
-"Akan kutunjukkan bagaimana impian kalian terwujud"
-Menurutmu, mungkinkah sesuatu akan berubah antara kita suatu hari nanti?
-Sebaiknya kau hentikan pertarungan tak berguna ini.
-Kami tak akan mengibarkan bendera putih tanpa bertarung.
-Sebagai alumni SMP dan juga sebagai kakak kelasmu. Kau membuatku bangga.
-Persaingan sangat ketat di sini.
-Kau memang bodoh. Tidak ada yang namanya jujur dalam peperangan.
-Aku kira aku sudah memberimu peluang.
-Kau tahu hal apa yang paling aku benci? Yaitu Lelaki yang membawa pisau lalu mengancam perempuan.
-Tidakkah "The School Of Crows" mengajarimu sesuatu?
-Beginilah kenyataan perang yang sesungguhnya.
-Jika kemungkinannya hanya 30 persen, Maka aku akan pertaruhkan 100 persen hidupku.
- Hanya kau yang mampu melakukannya. Percayalah.
- Ayolah. Kau mampu melakukannya! Kau pernah mengatakan itu!
- Kaulah yang akan mewujudkan impianku!
-Lupakan aku! Jadilah lelaki sejati. OK?
-Jadilah lelaki sejati. Kau harus bisa melalui semua ini.
-Dengar. Aku datang ke Suzuran untuk melampaui orang tuaku.
-Tak ada jalan untuk kembali lagi sekarang.
-Aku sudah mulai paham apa makna persahabatan.
-Aku iri dengan kalian. Menjalani kehidupan dengan begitu sempurna. Membuatku terharu dengan kebahagiaan.
-Genji !, Jadilah yang terbaik!
- Aku menghabiskan hidupku dengan bersembunyi. Aku mau semua berakhir dengan kejujuran pada diri sendiri.
-Kalau itu yang dia mau, itulah yang kita lakukan.
-Aku lebih memilih di buat babak belur dari pada melakukan hal seperti ini!
-"Untuk Genji. Kejayaan adalah milikmu. Terbanglah! Terbanglah yang tinggi!"
-Lelaki itu telah memilih jalan ini. Dia ingin menebus kesalahannya sendiri.
-Sulit dipercaya. Jumlah mereka sedikit tetapi mampu memberi perlawanan sengit.
-Jika aku tidak bertemu denganmu, hidupku pasti benar-benar akan sia-sia.
tambahin nih gan
" aku tidak seperti kalian, aku buruk tetapi aku tidak
busuk" - yonezaki
" terkadang kau harus bertarung meskipun kau akan
kalah" – yasuda
" kau takan menjadi seorang pria jika membuat ibumu
menangis"
sekian gan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar